Nuklir, Kesehatan, dan Radioisotop Part 1


Mungkin sebagian dari kita telah menonton film Cherbobyl Diaries garapan Oren Peli, produser yang berhasil melambungkan namanya dalam film Paranormal Activity.  Dengan memanfaatkan kisah nyata tragedi Chernobyl yang sebagai latar belakang ceritanya, film ini diharapkan dapat memberikan kesan yang berarti bagi penontonnya. Film ini menceritakan mengenai perjalanan 6 turis dalam tur ekstrem ke wilayah kota Prypiat yang semenjak terjadinya tragedi nuklir Chernobyl di tahun 1986 telah diabaikan oleh para penduduknya. Pada akhir ceritanya, tidak seorangpun dari mereka yang selamat karenya 2 orang terakhir yang hidup malah ditembak oleh polisi dan dimasukkan kedalam bilik ‘anti radiasi’ yang isinya adalah orang-orang yang menjadi zombi gara-gara terkena radiasi. Dengan cerita ‘klise’ ala Hollywood yang diberikannya sehingga akhir dari ceritanya mudah dibaca, film ini sukses membuat 86menit penayangannya menjadi sangat membosankan bagi penonton.


Jika orang awam menonton film tersebut, image nuklir akan semakin buruk dan mereka akan semakin meninggalkan nuklir. Mereka akan semakin takut akan efek radiasi nuklir yang menurut film itu dapat membuat manusia menjadi seperti zombi. Apalagi bagi orang Indonesia yang mudah terpengaruh dengan hal yang hampir tidak masuk akal itu. Selain itu, pengetahuan tentang kenukliran pun sedikit sehingga banyak yang menolak adanya nuklir di Indonesia. Kita ambil contoh proyek PLTN yang rencananya akan dibangun di Pulau Bangka, sepanjang jalan menuju calon lokasi reaktor banyak terdapat poster yang menolak dibangunnya PLTN, bahkan ada tulisan yang sangat ekstrem yang bertuliskan “kami tolak PLTN sampai MATI”. Jika turis asing yang datang ke sana dan mengerti maksudnya pasti mereka akan menganggap orang Indonesia itu sangat tidak mengerti akan baiknya nuklir dalam kehidupan.
Efek radiasi nuklir memang sungguh parah. Dosen saya pernah cerita mengenai efek Chernobyl, beliau mengatakan radiasi itu tidak menyebabkan penderitanya kesakitan, pelan-pelan tapi pasti, tiba-tiba bagian dari tubuhnya ada yang lepas. Selain itu, efek dari bom nuklir pun dapat menghancurkan 1 pulau sebesar pulau Bali, atau mungkin lebih. Masih teringat jelas memory kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II karena 2 pulau mereka mendapat serangan bom nuklir dari Amerika Serikat atas perintah Presiden Harry S. Truman. Bom ini membunuh 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 orang di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan orang telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Bangka vs Orang Kota

Laporan Praktikum Fisika

Pengawetan Bahan Pangan Melalui Alternatif Nuklir