Laporan Praktikum Fisika
Judul :
Resonansi dan Bunyi Sederhana pada Pipa Organel Terbuka
Landasan
Teori
Resonansi adalah
peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar dan
memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi
sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang
nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang
udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam
kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar
gitar. Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan
logam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah
lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan
tersebut. Resonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di
udara.
Pipa organa
merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya
dari pipa paralon. Pipa organa ini ada dua jenis yaitu pipa organa terbuka berarti kedua
ujungnya terbuka dan pipa organa
tertutup berarti salah satu
ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola
gelombang yang berbeda.
Waktu dan Tempat : Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu, 14
September 2011 di Kampus SMA Negeri 1 Pangkalpinang
Alat dan Bahan
1. 1 buah gelas berbahan Pyrex
2. 1 botol air
Langkah-langkah
Praktikum
1. Tuang air pada gelas sampai volumenya 1/4 gelas
2. Celup jari telunjuk dan jari tengah pada
air
3. Pegang kaki gelas agar tidak goyang
atau jatuh saat melakukan praktikum
4. Gesek bibir gelas dengan kedua jari
yang telah basah tadi
5. Amati bunyi yang terjadi
6. Tuang air pada gelas kembali sehingga
volumenya menjadi 1/2 gelas
7. Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
8. Tuang kembali air sehingga volume menjadi 3/4 gelas
9. Ulangi kembali langkah 2, 3, 4, dan 5
Hasil
Praktikum :
1. Pada saat volume air 1/4 gelas, bunyi yang
dihasilkan sangat nyaring
2. Pada saat voleme air menjadi 1/2 gelas, bunyinya menjadi
sedikit lebih pelan dan lebih berat
3. Pada saat volumenya ditambah menjadi 3/4 gelas, suaranya menjadi
semakin berat dan ngebass
Kesimpulan : Semakin besar panjang ruang pada gelas, atau
semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi
yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada
gelas, atau semakin besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang
dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan
frekuesi bunyi yang dihasilnya.
Komentar
Posting Komentar